Sebagai tindak lanjut penemuan candi di lokasi pembangunan perpustakaan pusat UII, Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII, Dr. Ir. Lutfi Hasan dan Rektor UII, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec, akhirnya mengadakan pertemuan dengan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik. Dalam pertemuan yang berlangsung pada Selasa kemarin di Ruang Rapat Menbudpar di Gedung Sapta Pesona, Jakarta ini, Menbudpar didampingi Dirjen Kepurbakalaan, Staf Ahli Menbudpar, dan Ketua BP3 Yogyakarta.
Rektor UII menjelaskan bahwa pertemuan antara pihak UII, BP3 Yogyakarta dan Menbudpar beserta jajarannya berlangsung selama kurang lebih dua jam dengan tema pembicaraan, terutama untuk mencari atau menemukan jalan terbaik bagi UII dan negara dalam memelihara dan melestarikan candi di UII sebagai aset negara.
Rektor juga menjelaskan bahwa dalam pertemuan ini Menbudpar menyampaikan beberapa hal. Diantaranya, pemerintah melalui Menbudpar sangat menghargai dan mengapresiasi sikap UII yang kooperatif, dan berpandangan bahwa sebagai artefak budaya yang bernilai sejarah tinggi harus dijaga dan dilestarikan. Menbudpar, menurut Rektor, juga menyebut bahwa temuan ini terjadi karena skenario Tuhan yang mempertemukan dua peradaban, yaitu peradaban kuno dengan peradaban baru di kampus UII.
Masih menurut Rektor, Menbudpar juga menyampaikan bahwa secara hukum, temuan candi ini merupakan aset (milik) negara. Namun demikian, terkait pengelolaannya akan dibicarakan lebih lanjut oleh kedua pihak. Hal yang lebih penting menurut Menbudpar adalah bahwa candi tersebut nantinya dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan, kepurbakalaan, dan juga sebagai obyek wisata.
Dalam pertemuan tersebut, UII melalui Yayasan Badan Wakaf telah menyajikan gambar alternatif gedung perpustakaan yang baru, yang bergeser ke arah selatan. Bentuk bangunan menjadi berubah, karena lahan yang semula untuk perpustakaan tidak mungkin lagi digunakan karena sebagian besar sudah menjadi wilayah candi. Namun demikian, pembangunannya secara pasti masih menunggu penggalian ini selesai sehingga tidak ada keraguan lagi kalau tempat yang dibangun nanti masih ada bagian dari candi.
Ketika ditanya mengenai seberapa lama lagi akan menunggu agar candi dapat terlihat seluruhnya dan pembangunan Perpustakaan Pusat UII dapat segera dilakukan, Rektor menjawab bahwa ha itu tidak akan lama. Dalam waktu dekat akan dilakukan penggambaran sehingga semua bentuk dan batasan bangunan candi dapat terlihat secara menyeluruh.
Terkait dengan pemeliharaan bangunan candi lebih lanjut, Rektor menyampaikan akan dibentuk tim yang terdiri dari pihak UII dan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Adapun untuk masalah dengan pengamanan, pihak UII menurut Rektor sudah melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian.
sumber www.uii.ac.id
No comments:
Post a Comment