Thursday, January 15, 2009

Jejak Petualang di Grand Canyon Nagari Aie Angek Kabupaten Sijunjung


Tim Exspedisi Wahana Nusantara Adventurir ( WANUSA ) Kab Sijunjung, telah melakukan kegiatan Explorasi Obyek Wisata Alam “ Menyelusuri Green Canyon Sungai Tak Bernama “ yang lokasinya pinggang Bukit Kunyit di Nagari Aia Angek Kec Sijunjung Kab Sijunjung. Tim Work dari Wanusa diketuai oleh Priyono juga sebagai instruktur Adventurir dengan anggota Andwi Prima Valentine “valent”, Diky Tri Agusman “ Dicki” dan Soni.

Berikut kronologisnya jejak petualangan menaklukan Green Canyon Sungai Tak Bernama di Nagari Aia Angek Kec Sijunjung: Perjalanan ke Aia Angek dari kota Muaro Sijunjung ibu kota Kab Sijunjung sekitar 20 Km. Perjalanan biasa ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda ampat sekitar setengah jam perjalanan, sampai ke daerah penurunan Pintu Angin, mau memasuki Nagari Aia Angek, Pukul 9.15 Wib Tim Exspedisi Wanusa mulai menyelusuri pematang sawah dan menyeberang air Sungai Tak Bernama . Perjalanan yang hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki menyeberangi sungai sebanyak 11 kali lalu menyelusuri jalan setapak lereng bukit dengan kemiringan 70 derajat dan menuruni tebing terjal harus extra hati-hati sampailah ke Lubuk Busan dengan jarak tempuh 3, 5 Km.

Bertemu satwa yang dilindungi UU/RI No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya:

Didalam perjalanan menuju Lubuk Busan beberapa kali menyeberangi sungai dilereng Bukit Kunyit yang sangat kokoh tegak berdiri dan terjal bisa menikmati suara binatang jenis kera, seperti siamang, ungkow. Simpai, beruk. Bukan itu saja sehabis menyeberangi sungai yang ke 6 Tim Exspedisi sempat mengabadikan seegerombolan simpai sedang memakan buah-buahan dan pucuk daun tanaman hutan.

Menurut keterangan orang-orang tua di Nagari Aia Angek, Lubuk Busan adalah suatu lubuk ditengan sungai yang kanan kirinya di apit dengan batu-batu besar dan tebing yang curam , dengan ketinggian kurang lebih 400 meter. Lubuk tersebut sangat dalam sekali banyak orang yang hobynya memancing ke Lubuk Busanikannya banyak, karena aliran airnya kurang lancer,ada masyarakat Aia Angek celah air yang mengalir ditembus agar lancar ( istilah bahasa kampung Nagari Aia Angek di bobos ), sehingga lubuk yang dulunya dalam menjadi air masuk kedalam tanah dasar sungai hingga lebih dari 100 meter panjangnya, baru bias kita melihat air terjun walau tidak begitu tinggi kurang lebih 4 meter. Namun semakin kebawah sungai tak bernama tersebut semakin deras melewati celah-celah batu dan gua yang ada dibawah batu-batu besar ditengah sungai.

Setelah melalui Lubuk Busan Tim Wanusa melanjutkan menyelusuri aliran sungai kebawah mulai diguyur hujan deras, perjalanan tetap dilanjudkan melalui celah yang semakin sempit sekitar 150 meter dari Lubuk Busan terdengarlah suara air terjun didalam tanah/dasar sungai lagi, entah berapa ketinggiannya. Yang jelas suara air terjun seperti suara kapal besar yang mau berangkat dari pelabuan Perjalanan semakin sulit medannya kehilir sungai sampailah ketemu Lubuk Busuk. Karena memang sewaktu perjalanan menuju Lubuk Busuk tercium bangkai berangkali itulah lubuk tersebut dinamakan Lubuk Busuk. Yang jelas pengalaman kami, telah melewati tempat keberadaan harimau berada., karena radiussekitar 15 meter saja apa bila melalui tempat/sarang harimau pasti akan berbau busuk bangkai.
Sewaktu menempuh Lubuk Busuk harus melalui celah lobang dibawah dasar sungai setelah itu berenang menempuh batu dipinggiran dinding sungai bertemulah air terjun dari atas bukit dengan tinggian sekitar 400 meter dari dasar sungai. Untuk melewati Lubuk Busuk memang harus berenang sampai ketemu batu besar ditengah sungai yang kanan kirinya berdinding tebing yang terjal sangat curam dan ditumbuhi lumut dengan kemerengan lebih dari 120 derajat, sepertinya dasar sungai ini merupakan sebuah palung yang sangat dalam dan terjal, orangpun jarang sampai kedaerah ini. Tim Exspedidi harus masuk lorong celah batu kebawah lalu berenang lagi sampai pada diding batu yang sangat curam dengan suasananya remang –remang sangat menyeramkan suasananya.

Untuk menyelusuri jejak aliran sungai sudah saatnya menggunakan tali karena medannya semakin sulit ditempuh dan perjalanan istilahnya baru menempuh duapertiga dari panjangnya aliran sungai yang berdinding curam sepanjang kurang lebih 1,5 Km.Dikarnakan waktu sudah mulai merangkak sore apalagi suasana hujan deras, Tim Exspedisi takut kalau di ulu sungai daerah Mudik Takung Kanagarian Solok Amba Kec Sijunjung itu hujan lebat juga sungai pasti akan mengalami menambahan dibet air, karena tanda tandanya sudah ada. Air sungai yang semulai itu jernih hijau kebiruan budah mulai berubah menjadi warna minuman kopi susu. Seandainya terjebak didasar sungai banjir datang, tidak ada jalan keluar untuk menyelamatkan diri. Tim Exspedidi lalu kembali menyelusuri hulu sungai dalam perjalanan pulang , sekitar pukul 17.10 Wib sudah berada di jalan raya menuju Nagari Aia Angek penurunan Pintu Angin. Selanjudnya pulang menuju kota Muaro Sijunjung.

Kesimpulan :

Grand Canyon Sungai Tak Bernama di Nagari Aia Angek Kec Sijunjung Kab Sijunjung, merupakan salah satu obyek wisaya Adventurir punya prospek yang glamour kedepan. .Selain punya karakteris tersendiri pesona alamnya sungguh luar biasa tidak ada duanya di di Sumatera Barat, bisa dikemas dalam suatu Paket Wisata Adventurir andalan Kab Sijunjung kedepan dan dijual kepada para turis dari manca negara. Baik sarana dan prasarana ke lokasi Green Canyon Sungai Tak Bernama, perlu dikembangkan dan diagendakan sebagai obyek wisata adventurer andalan. selain arung jeram sungai Batang Kuantan yang sudah di agendakan oleh dinas terkait Pemkab Sijunjung,. Obyek wisata alam ini perlu digencarkan promosi baik melalui media cetak dan elektronik. Karena bisa memberikan kontribusi kedepan terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kab Sijunjung dari sector pariwisata bukan dengan rupiah tetapi dengan dolar.

Arum Jeram Silokek Menjadi Salahsatu Wahana Wisata Kabupaten Sijunjung



A. Selayang Pandang


Aliran Sungai Batang Kuantan merupakan salah satu trek ekstrim untuk olahraga arung jeram di Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatra Barat. Sungai ini memiliki jeram-jeram yang berbahaya dan menantang. Apalagi ketika hujan turun dan debit air bertambah, maka arus Batang kuantan akan terasa semakin deras. Sungai dengan panjang 38 km ini terbentuk dari gabungan dua sungai besar yang terdapat di Sumatra Barat, yaitu Batang Ombilin dan Batang Palangki. Hal itu membuat sungai ini menjadi salah satu sungai terbesar di provinsi tersebut.



Dinas Pariwisata Seni Budaya Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sijunjung, sebagai penanggung jawab pengembangan kegiatan wisata dan olahraga di kabupaten tersebut berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan yang datang berwisata dan berolahraga. Salah satu upaya yang dilakukan untuk memberikan kenyamanan bagi para pelaku arung jeram adalah dengan mempersiapkan beberapa tenaga pendamping yang bertugas untuk memberi petunjuk tentang seluk-beluk Batang Kuantan. Untuk itu,
kepala dinas menggodok beberapa orang untuk dilatih menjadi tenaga pendamping dengan mendatangkan beberapa instruktur dari Sekolah Arung Jeram Kapinis Kota Bandung.



Guna menarik animo masyarakat luas untuk berwisata ke Batang Kuantan, maka Pemda Kabupaten Sijunjung mengadakan perlombaan arung jeram di sungai tersebut yang diagendakan sebagai salah satu event tahunan. Biasanya, perlombaan diadakan pada bulan Desember saat debit air Batang Buantan sedang naik, sehingga bagus untuk diadakan lomba arung jeram.
B. Keistimewaan


Sebagai lokasi olahraga arung jeram, Batang Kuantan memiliki arus yang kuat. Oleh para pecinta olahraga ekstrim ini, Batang Kuantan dikelompokkan dalam ketegori kesulitan tingkat III. Hal ini menunjukkan, bahwa Batang Kuatan betul-betul tempat yang bagus bagi pecinta olahraga arung jeram untuk mengarungi sungai tersebut. Tentunya, bagi yang ingin mengarungi sungai ini disarankan mempersiapkan fisik secara baik, latihan dengan rutin, dan persiapan peralatan yang memadai. Hal ini untuk berjaga-jaga agar ketika menghadapi hempasan arus sungai yang deras dan berubah-ubah mereka dapat melaluinya dengan baik.


Batang Kuantan masuk dalam ketegori kesulitan tingkat III


Batang Kuantan menyuguhkan variasi kesulitan medan yang berbeda-beda, mulai dari rintangan yang ringan sampai berbahaya. Misalnya, pada arah hulu sungai, trek yang akan dilalui oleh para peserta arung jeram tergolong ringan dengan aliran sungai yang tenang. Memasuki bagian tengah, medan yang dilalui mulai berat dengan jeram-jeram yang berbahaya. Sementara pada bagian hilir sungai, rintangan yang menghadang sudah masuk pada kategori berbahaya dengan jeram yang ekstrim dan rintangan yang sulit. Peserta yang melewati bagian hilir sungai ini, harus cekatan dalam mengayuh perahu agar selamat sampai tujuan.


Medan sungai dengan rintangan ringan


Medan sungai dengan rintangan berbahaya


Batang Kuantan mengalir pada area perbukitan di antara celah bongkahan batu yang menjulang tinggi. Tebing-tebing tersebut berdiri kokoh menutupi sebagian tepian sungai yang ditumbuhi pohon-pohon rindang. Komposisi tebing yang menjulang dan hamparan pohon yang hijau menjadi daya tarik tersendiri saat mengarungi Batang Kuantan.


Di beberapa tempat di lokasi berlangsungnya kegiatan olahraga arung jeram terdapat beberapa obyek wisata yang juga menarik untuk dikunjungi, seperti Tebing Batu Karang untuk olahraga panjat tebing, Air Terjun Batang Tano, dan Ngalau atau gua dengan hamparan batu stalaktit untuk wisata gua. Para pelancong akan terhibur dengan kehadiran beberapa objek wisata tersebut, yang bisa dikunjungi di kala menunggu giliran untuk mendayung maupun ketika istirahat setelah selesai melakukan kegiatan olahraga arung jeram.


Ngalau/gua di tepi Batang Kuantan



Batang Kuantan sering dimanfaatkan oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, seperti Universitas Andalas (UNAND) dan Universitas Bung Hatta Padang serta Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran dan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta untuk tempat latihan, ekspedisi alam, dan susur sungai. Alasan dipilihnya Batang Kuatan adalah karena kondisi sungai yang masih bagus, arus sungai yang besar, dan kondisi alam yang masih asri. Selain beberapa perguruan tinggi tersebut, ada beberapa perkumpulan olahraga arung jeram di Provinsi Sumatra Barat yang juga menjadikan Batang Kuantan sebagai tempat berlatih dan mengasah kemampuan.
C. Lokasi



Arung Jeram Batang Kuantan terletak di Nagari Silokek, Kecamatan Sijunjung, Kabupatan Sijunjung, Sumatra Barat, Indonesia.
D. Akses



Lokasi arung jeram berada sekitar 120 km dari Kota Padang, Ibu Kota Provinsi Sumatra Barat. Perjalanan dapat ditempuh dengan menggunakan angkutan umum (bus), mobil sewaan, atau mobil pribadi. Jika menggunakan angkutan umum (bus), perjalanan dimulai dari Bandar Udara Ketaping Padang menuju terminal Muaro Sijunjung yang ada di Kota Sijunjung. Biasanya para wisatawan dikenakan ongkos sebesar Rp 25.000—Rp 30.000 dengan waktu tempuh sekitar 4 jam (November 2008). Dari terminal Muaro Sijunjung menuju lokasi yang berjarak 14 km, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan angkutan pedesaan dengan ongkos sebesar Rp 3.000.
E. Harga Tiket



Untuk masuk lokasi tidak dipungut biaya.
F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya


Fasilitas yang ada di sekitar sungai belum memadai. Hanya ada bebarapa gubuk persawahan yang bisa dimanfaatkan untuk beristirahat sebelum terjun untuk arung jeram atau melepas lelah sehabis mengarungi sungai. Hal tersebut juga berlaku untuk tempat bersantap. Sebelum terjun ke sungai ini alangkah baiknya para wisatawan mempersiapkan sendiri makanan yang dibutuhkan untuk dikonsumsi di tepi sungai. Bagi para wisatawan yang ingin mendapatkan fasilitas yang lebih memadai, dapat memperolehnya di Ibu Kota Kabupaten Sijunjung yang berjarak sekitar 14 km dari lokasi arung jeram.


Sekiranya tidak begitu kenal dengan medan arung jeram di Batang Kuantan, para wisatawan dapat memanfaatkan tenaga pendamping. Mereka siap memandu dan memberi petunjuk tentang situasi dan kondisi medan arung jeram. Tenaga pendamping ini sengaja dipersiapkan oleh pemerintah setempat untuk kenyaman para pengunjung.

Sunday, January 11, 2009

DILAKSANAKAN TENGAH HARI - PESERTA RAPAT PARIPURNA "TIDUR LELAP"

SIJUNJUNG(16/03/09) - Rapat paripurna DPRD Kabupaten Sijunjung yang dimulai tengah hari (setelah Salat Zuhur), sepertinya kurang tepat dan tidak efektif. Karena dalam suasana itu banyak peserta rapat yang mengantuk dan tertidur nyenyak.

Yang tidur nyenyak tidak saja Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan camat yang duduk pada kursi bagian belakang, tapi juga dewan terhormat yang menduduki kursi empuk di ruang tengah, kata anggota DPRD Kabupaten Sijunjung H. Iraddatillah, S. Pt, di Muaro Bodi, Minggu (15/3).

Adanya Kepala SKPD, camat dan dewan yang tertidur, tambah Iraddatillah, terlihat pada rapat paripurna DPRD, Selasa (10/3), dengan agenda penyampaian pemandangan umum enam anggota dewan terhadap tujuh Ranperda.
Bahkan ketika Dasri Rajo Timbu naik mimbar, sebelum membacakan pemandangan umumnya, dengan suara lantang dia mengatakan, “Ado juo nan lalok lai? Kok ado, jagolah! Karano anggota DPRD nan kaduo puluah salapan ka mangecek. (Ada juga juga yang tidur lagi? Jika ada, bangunlah! Karena anggota DPRD yang ke-28 akan bicara,” kata Iraddatillah mencontohkan adanya peserta rapat paripurna yang tertidur.

Begitu juga pada rapat paripurna Jumat (13/3) dengan agenda penyampaian nota jawaban bupati atas pertanyaan anggota DPRD. Ketika Wakil Bupati Yuswir Arifin membacakan nota jawaban bupati yang tebalnya 37 halaman, banyak Kepala SKPD dan anggota dewan yang tertidur lelap.
“Untuk itu, supaya rapat paripurna DPRD yang membahas Ranperda lebih berhasil dan berdayaguna, kita berharap ke depan rapat ini tidak lagi dilaksanakan tengah hari, tapi pagi hari,” harap kader terbaik Partai Persatuan Pembangunan ini. - nas


Sumber Media Sijunjung

Friday, January 9, 2009

UNTUK MEMELIHARA KESEHATAN - RAKYAT MISKIN TERIMA JAMKESMAS

SIJUNJUNG(30/07/08) - Kartu jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) untuk 42.681 rakyat miskin, diserahkan oleh Kepala Asuransi Kesehatan (Askes) Cabang Solok, Elvaneti, S.Si, Apoteker, kepada Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Penanggulangan Kemiskinan (PMPK) Kabupaten Sijunjung Drs. Abasri Jusad, SH. M.Hum, MM, di ruang rapat dinas tersebut, Selasa (29/7).
Penyerahan kartu Jamkesmas yang ditandai dengan penandatanganan berita acara serahterima, disaksikan Kepala Kantor Catatan Sipil dan Keluarga Berencana, Jaheri M. Si, Kepala Bagian Tata Usaha Dinas Kesehatan, Jhon Iswar, SH dan Kepala Bidang Sosial Dinas Sosnakertrans Dra. Basinar serta sejumlah pejabat Dinas PMPK.

Elvaneti mengatakan, sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah pusat, quota Jamkesmas Kabupaten Sijunjung adalah untuk 52.702 rakyat miskin. Namun data penduduk miskin yang disampaikan Pemkab Sijunjung kepada Askes Cabang Solok, hanya 44.543 jiwa.
Setelah data yang disampaikan diteliti secara cermat oleh petugas Askes Solok, cukup banyak nama calon penerima kartu Jamkesmas yang double, sehingga data falid dan akurat yang bisa dipertanggungjawabkan hanya 42.681 jiwa.

“Berdasarkan data itulah kami membuat kartu Jamkesmas yang hari ini kartu itu kami serahkan seluruhnya kepada pemerintah Kabupaten Sijunjung,” jelasa Elvaneti.
Agar kekurangan quota 10.021 terpenuhi, Kepala Askes Cabang Solok berharap kepada Pemkab Sijunjung segera mengirimkan data penduduk miskin, supaya kartu Jamkesmas bisa dibuat dalam waktu tidak terlalu lama.

Tentang 42.681 kartu Jamkesmas yang telah diserahkan, supaya bisa dimanfaatkan oleh rakyat miskin dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan dirinya, kepada aparatur Dinas PMPK, Elvaneti sangat mengharapkan bantuannya untuk mendistribusikan sesegera mungkin.
Sesuai petunjuk Menteri Kesehatan RI, pada Bulan Agustus mendatang, kartu Jamkesmas sudah bisa dipergunakan oleh rakyat miskin dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan dirinya.
Disamping bisa dimanfaatkan mulai Bulan Agustus, pada 1 September, Menteri Kesehatan juga telah memutuskan bahwa pada 1 September, surat keterangan tidak mampu dan kartu Askeskin tidak berlaku lagi.

“Untuk itu, kami sangat berharap bantuan aparatur Dinas PMPK mendistribusikan kartu ini sesegera mungkin kepada pemegangnya, supaya rakyat miskin tidak terkendala dalam berobat,” harap Kepala Askes Cabang Solok, Elvaneti.
Memenuhi harapan Elvaneti, Kepala Dinas PMPK Abasri Jusad mengaku akan berusaha mendistribusikan dan menyalurkan kartu Jemkesmas tersebut secepat mungkin secara berjenjang.
Artinya, bila Bupati Sijunjung menyetujui, pemerintahan kabupaten c/q Dinas PMPK menyerahkan kepada camat, camat kepada walinagari, walinagari kepada Kepala jorong dan Kepala jorong menyerahkan kepada rakyatnya.

“Karena kartu Jamkesmas sangat berarti dan berguna bagi rakyat miskin, kami akan meminta petunjuk dan persetujuan kepada bupati supaya bisa dididistribusikan secepa mungkin,” kata Abasri Jusad.

Labels

3D (2) Add new tag (1) Adventure (22) Agen Elpiji (2) AI (1) Akses (1) Alam (3) anggrek (1) Animasi (2) Apache (1) Argopuro (1) Aritmatika (1) Asal Usul (1) Asisten (3) Askes (1) ATM (1) Bahaya (1) Band (1) Bandung (1) Baseball (1) Berita Sijunjung (13) BKMN (1) Blender (2) Blog (8) Blog Kompetisi (1) Blog Kontes (2) Blog Tutorial (5) Blog Tuturial (1) Blog UII (5) Blogger (1) Bom (1) Bumi ku (10) Caleg (1) Candi (2) Catatan Perjalanan Pendakian (9) Cerita (1) CMS (2) Contoh CV (1) Cv (2) Daerah (1) Daftar Isi (1) Danau (1) Database (1) Design (1) Document (1) DPC (1) DPRD Sijunjung (1) DPW (1) Dream Theater (1) Earth (1) ebook (1) Elpiji (1) Energi (1) Event (2) Expedition (1) Facebook (7) Facebook Lite (1) Film (1) FTI (4) Gizi (1) Grafika Komputer (2) Gunung (7) Gunung Argopuro (1) Gunung Lawu (2) Gunung Merapi (1) Gunung Sindoro (2) Hadiah (1) Hotel (1) Inbapala (2) Indonesia (5) Info (4) Informatika (8) Informatika Uii 2008 (26) International (1) internet (1) ISP (1) Jakarta (1) Jambore (2) Jambu lipo (1) Jamkesmas (1) jaringan Komputer (1) Java (1) Java Programming (2) Jawa (2) Jejak Petualang (2) JP (2) JPI (3) Judul Judul Skripsi (1) Jump break (1) Kaba dari Sijunjung (39) Kabupaten Sijunjung (8) Kacang Ijo (1) Kalender Akademik (1) Kampus Idaman (2) Kantor (4) karet (1) Kawah Putih (1) Kec Lubuk tarok (1) Kecerdasan Buatan (2) kemiskinan (2) Kerajaan (1) Kerajaan Jambu Lipo (1) Keras (1) Kerja (4) Kerja Keras Adalah energi kita (2) Kesehatan (1) Key in (1) KHS (1) Kiprah (1) Kita (1) Kompetisi (1) komputer (1) Konsumsi (1) Kontes (2) kuliah (9) Kuningan (1) Lab. Sirkel (1) LAMPP (1) Lingkugnan (1) Lingkungan (4) Linux (4) Lomba (1) Lomba Blog (1) Lomba blog UII (1) Lowongan (1) Lubuk Tarok (1) Manusia (1) Membuat CV (1) Merapi (1) Miasma (1) Mongol (1) Mountainering (7) Muncak Bareng (1) Music (2) Music Qu (2) My Room (2) My Scull (4) MySQL (1) Nagari (1) Negri Qu (2) News (4) Ngalau (1) Office (3) OOP (1) Oracle (1) PAC (1) Pameran (1) Pantai (1) PBO (1) Pecinta alam (1) Pekerjaaan (1) Pekerjaan (3) Pembangunan (2) pemilu (1) Pemograman (7) Pemograman Berorientasi Objek (4) Pemograman Web (4) Pemogramman Berorientasi Objek (1) Pendakian (6) Pendidikan (1) Pengahargaan (1) Pengghargaan (3) Penghargaan (2) Pepmograman (1) Perekonomian (1) Perguruan Tinggi (2) Pertamina (1) Petualang (2) PNPM-MP (1) Praktikum (3) Programmer (4) Project (2) Pulau (1) Pulau Sempu (1) Rafting (2) Rakyat Miskin (1) Read More (2) Referensi Skripsi (1) Rekrutmen (3) Review (1) Riwayat Hidup (1) Rolling Stones (1) Room (2) Samsung Led TV (3) Samsung TV (2) Scriptmedia (5) Segara anakan (1) Sejarah (4) Sekolah (1) Semester 4 (1) Semester IV (2) Sempu (1) Seni (1) SEO (2) Server (1) Server. (1) Sijunjung (24) Sindoro (1) Sirkel (1) Sistem (1) Sistem Operasi (2) Sistem Transaksi ATM (1) Skripsi (1) SMA (3) SMA 1 Sijunjung (2) SMAN 1 Sijunjung (2) Sniper (2) SO (1) Style (1) Suku (1) Surat (1) Surat Lamaran (1) Susu (1) Tamparungo (1) Tanaman Hias (7) Tanaman Langka (1) Tema (1) Temanggung (1) Themes (1) Tips (15) Trans 7 (1) Trik (3) Tugas (2) Tutorial (25) Tutorial blog (6) Twitter (1) Ubuntu (3) Uii (16) Unisys (1) Universitas Islam Indonesia (6) vanda sumatrana (1) Wanusa (1) Web (3) WEB 2009 (1) Website (9) Website Sijunjung (1) Widget (1) Wiki (1) Wisata (4) Wisata jumprit (1) Wisata Religi (1) Wordpress (6) Work (1) XAMPP (1)