Kerajaan Jambu Lipo di Kec. Lubuk Tarok kurang lebih 20 Km dari Muaro Sijunjung, merupakan cagar Budaya Kerajaan Minangkabau tempoe doeloe yang nyaris terlupakan dan kurang dipublikasikan. Mengenal lebih jauh tentang Kerajaan Jambu Lipo, terlebih dahulu ada baiknya kita mengetahui tentang Kec Lubuk Tarok.
Kec Lubuk Tarok meliputi 3 nagari yaitu Lalan, Buluh Kasok dan Lubuk Tarok. Berdasarkan data dari kantor BPS Swl-Sijunjung Tahun 2006 jumlah penduduk 13.258 orang terdiri 3.690 KK, penduduk miskin 3.976 orang ( 29,99% ). Selain adat istiadatnya yang masih kuat, banyak rumah-rumah adat dipertahankan keberadaannya. Mata pencaharian penduduk setempat bertani dan berkebun, sebagian juga banyak yang merantau ke Negeri Jiran Malaysia, tingkatan ekonominya sudah membaik. Masalah SDMnya boleh dikatakan sudah maju, banyak orang Lubuk Tarok yang menduduki jabatan penting di pemerintahan , tingkat Kab/Kota Sumatera Barat/tingkat pusat maupun menjadi anggota Kepolisian dan TNI.
Kec Lubuk Tarok termasuk..... kecamatan termuda, hasil pemekaran Kec Sijunjung dan sudah difinitif. Masalah pendidikan, baik SD-SMP dan SMA baru sudah dibangun pada tahun 2007. Untuk pelayanan kepada masyarakat Kantor Polsek Lubuk Tarok juga sudah ada. Untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Lubuk Tarok sudah ada Puskesmas Pembantu dan setiap Nagari juga sudah ada Puskesmas Pembantu. Alat transportasi dari kendaraan roda 2 sampai kendaraan bus juga sudah sampai ke Lubuk Tarok, kesimpulannya tidak ada kendala ke Lubuk Tarok.
Untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Kec Lubuk Taruk mulai dibangun kebun sawit 500 hektar oelh PT. Sasindo. Sekarang dalam tahap pekerjaan membuatan pembibitan seluas 4 hektar Lubuk Tarok Dengan Cagar Budaya Kerajaan Jambu Lipo.
Sebagai Kampuang Tuo (Desa yang sudah tua), Lubuk Tarok memiliki Cagar Budaya Kerajaan yang bernama Jambu Lipo. Peninggalan sejarahnya sampai sekarang masih ada dan terawat dengan baik, “Rumah Gadang 24 Ruang” dan bekas Rumah Rajo Jambu Lipo. Sayangnya salah satu kekayaan Kerajaan Jambu Lipo yang merupakan Stempel Kerajaan sudah hilang entah kemana.
Membicarakan rumah gadang 24 ruang, sudah di lakukan Rehab dengan dana dari Pemkab Sijunjung beberapa tahun lalu masih dalam kepemimpinan H. Darius Apan. Pemkab Swl-Sijunjung menyadari bekas Kerajaan Jambu Lipo merupakan asset cagar budaya di Kab Swl-Sijunjung keberadaannya perlu di pertahankan dan dilestarikan.
Peninggalan Kerajaan Jambu Lipo, termasuk Lesung panjang menumbuk padi sewaktu ada acara Adat Nagari misalnya Tagak Gala Pangulu , beberapa kaum wanita menumbuk padi memakai alu bergantian, sehingga menimbulkan musik Perkusi yang betul-betul orisinil diiringi dengan syair-syair yang indah sekali. Didalam menumbuk padi bergantian, rombongan pertama 15 orang, rombongan kedua juga sama dan seterusnya. Selain kesenian tradisional, Randai, Saluang, Rabab, juga ada tari spesifik Lubuk Tarok yaitu tari pedang yang tidak ada kecamatan lainnya.
Cagar Budaya Kerajaan Jambu Lipo Kurang Publikasi;
Sekarang permasalahan yang sudah bertahun-tahun belum terkuaknya masyarakat luar Kab Sijunjung bahkan luar Prov Sumatera Barat, untuk mengenal “ Dimana sebetulnya Kerajaan Jambu Lipo itu berada?. Orang taunya di Kec Lubuk Tarok itu di mana?. Salah satu solusi terbaik adalah :
1. Dibangunnya sebuah pintu gerbang di Simpang Tiga (Km 7) menuju Kec Lubuk Tarok yang berwawasan: Adat Bersandi Syara’ Syara’ Bersandi Kitabullah dengan Motto “ Selamat Datang di Cagar Budaya Kerajaan Jambu Lipo Kec Lubuk Larok Kab Sijunjung”.
2. Masalah-masalah yang sampai sekarang belum tuntas tentang tapal batas Kec Sijunjung dengan Kec Lubuk Tarok itu di kesampingkan dulu. Yang penting bagaimana mewujudkan berdirinya sebuah pintu gerbang tersebut.
3. Perlunya disusun dan diterbitkan buku “Etnografi Kerajaan Jambu Lipo”, termasuk publikasi di media cetak maupun elektronik. Seperti Pemkot Sawahlunto yang sedang gencar-gencarnya menggali sejarah tambang dan mewujudkan museum tambang yang ada di Kelurahan Air Dingin, bahkan akhir tahun 2007 akan lahir buku Etnografi Kota Sawahlunto.
4. Perlunya perhatian serius Bupati Swl-Sijunjung H. Darius Apan dalam menyingkapi permasalahan ini, karena Cagar Budaya Kerajaan Jambu Lipo di Kec Lubuk Tarok adalah peninggalan sejarah yang tak ternilai harganya
Kesimpukan:
Dengan adanya pembangunan sebuah pintu gerbang dengan Motto “ Selamat Datang di Cagar Budaya Kerajaan Jambu Lipo Kec Lubuk Tarok Kab Swl-Sijunjung “.
akan menaikkan performam Kec Lubuk Tarok.
Sebagai sosialisasi langsung kepada orang luar daerah yang kebetulan melewati Jalan Lintas Sumatera ( Jalinsum) baik dari arah Padang menuju Jakarta maupun dari Jakarta ke Banda Aceh, yang kebetulan keberadaan Simpang Tiga menuju Lubuk Tarok berada di Jalinsum masih daerah Kab Sijunjung. Pembangunan pintu gerbang sebagai upaya daya tarik para Biro Travel Pariwisata yang ada di Sumbar maupun luar Sumbar untuk mendatangkan Wisman yang hobynya mengunjungi Cagar Budaya ke Kab Swl-Sijunjung.
1 comment:
This is my first visit here, but I will be back soon, because I really like the way you are writing, it is so simple and honest
Post a Comment