Rencana mendadak ini sebenarnya dari semalam sudah dicanangkan oleh mas bro kurniawan pujianto, ketika pulang kerja dari kantor scriptmedia, dengan tiba tiba mas bro wawan mengajak saya untuk mengunjungi rumah sang designer “Anjum Fauzi” di kaki gunung sumbing tepatnya di Desa Gambasan , kebetulan beliau baru membuka sebuah studio foto “ZOOM Studio”.
Dan malam itu akan segera berangkat tapi setelah di telp mas anjum malah menyarankan untuk berangkat paginya, dikarenakan suasana disana agak mendung dan gerimis. Keberangkatan ditunda paginya.
Pagi yang cerah saya terbangun jam 7, dan segera mandi lalu berangkat menuju temanggung, diperjalanan pagi ini lumayan sepi tapi sesampai menuju kota magelang , jalan berkabut , sempit dan macet, kami memilih untuk pelan pelan saja.
Setelah melewati magelang masuk ke kota Temanggung, cuaca mulai terasa dingin dan terlihat gunung sumbing nan megah disana. Jalan kecil, diiringi sawah sawah , angin yang sepai sepoi mengingatkan saya akan kampung halaman “Sijunjung” tercinta, suasana jalan menuju rumah mas anjum mirip dengan jalan di suasana menuju kampung halaman saya.
Dan sampai lah di “ZOOM Studio”, disana terlihat pak anjum yang senang duduk santai di depan studionya. Seperti biasa bersalaman dan melihat lihat studio foto beliau, tak terasa siang menjelang, dan perut pun mulai keroncongan, pak anjum mengajak kami “saya , mas wawan , mas bokeh, dan mas pendy” untuk memancing di kolam ikan belakang rumah mas anjum.
Disini pertama kali saya memancing ikan, dan dibekali sedikit pembelajaran dari mas wawan, satu , dua , tiga dan empat ekor nila saya tangkap, setelah merasa cukup kami mulai membersihkan ikan hasil tangkapan itu, setelah di bersihkan , siap untuk dimasak, dengan ulekan sambal karya saya sendiri dan gorengan ikan nila oleh mas bokeh dan mas wawan.
Makanan siap disantap, kami melahap ikan masakan sendiri dengan nikmat sembari nonton piala thomas “Indonesia Vs China”. Perut sudah terisi dan bersiap menuju tempat wisata jumprit di desa jumprit di kaki gunung sindoro, perjalanan membutuhkan waktu satu setengah jam, dengan suasana hujan sedang kami berjalan dengan santai dan berhati hati tak ketinggalan memkai mantel.
Jalan tanjakan terus kami lalui sempat mampir di mesjid untuk menunaikan sholat ashar. Kabut mulai turun dan gunung sindoro terlihat samar samar, akhirnya sampai juga ditempat tujuan , pertama kami mengunjungi tempat hutan lindung pohon pinus disini juga terdapat arena sepeda gunung, disini kami berfoto-foto ria.
Tak terasa sudah semakin sore, dan suasana mulai terlihat gelap, kami memutuskan untuk segera masuk ke tempat wisata religi jumprit, (lebih dalam tentang wisata jumprit klik disini), sebelumnya terlihat para wisatawan dengan rombongan mengunjungi tempat ini, rame terlihat, tapi setelah mereka pergi kami, baru mulai memasuki wisata tersebut, dengan membayar retribusi 5 rb perorang, pertama masuk terlihat layaknya gapura khas budha serasa berada di bali ,. heeee,. dan masuk ke dalam tercium menyengat bau dupa, di bagian atas terdapat gua, dengan cahaya penerangan lilin serta patung patung budha dan di kelilingi kolam kecil yan berisi air yang sangat jernih “mitosnya air tersebut adalah air suci”, lalu dibagian bawah terdapat seperti rumah yang didalamnya terdapat patung patung budha, lilin, yang katanya itu sih makam.
Setelah terasa puas kami keluar dan bersiap menuju alun alun temanggung, perjalanan masih diiringi sang hujan , setelah sampai di alun alun kami menyempatkan diri untu melaksanakan sholat magrig di mesjid Agung temanggung.
Kewajiban telah selesai di tunaikan, lanjut dengan nongkrong di alun alun menyantap susu hangat dan semangkok mie ayam, wah,. nikmat terasa. becanda , tawa, berfoto berfoto dan saling ngejek. hahahhaaha. akhir kami menuju rumah mas anjum lagi. Weekend yang sangat menyenangkan, Thanks to Anjum Fauzi, Kurniawan Pujianto, Pendym dan Fiqih.